Review Novel "7 Misi Rahasia Sophie"

!!WARNING SPOILER!!





Waktu liat tantangan baca GRI di ig, langsung deh aku obrak-abrik lemari novel mau cari novel yang judulnya ada angkanya. Dari tantangan ini aku mau mulai baca novel lagi berhubung udah lama aku engga baca novel, siapa tau dari sini jadi bisa rutin baca novel. Kukira bakal nemuin judul novel yang ada angkanya yang belum dibaca tapi ternyata yang ada sudah dibaca. Mulailah ku cari ebook gratis hahaha akhirnya ketemu novel ini.

Ini adalah pertama kali aku baca novel karya Aditia Yudis.

Novel ini menceritakan tentang seorang cewe yang sangat ceria dan mempunyai sahabat cowo  yang cuek. Sophie dan Marko namanya. Mereka tinggal di lingkungan apartemen yang sama tetapi berbeda gedung. Sophie ini sangat energik anaknya, engga bisa diem. Ada aja hal yang ingin dia lakukan. Kalo kata Marko, Sophie punya imajinasi nya sendiri. Tapi berbeda dengan Marko, yang selalu malas jika diajak melakukan hal-hal yang Sophie inginkan. Walaupun begitu, Marko entah kenapa tidak bisa menolak.



Suatu hari Sophie terinspirasi dari orang-orang yang mengunggah video di youtube. Marko bilang kalo yang mengunggah video di youtube itu cuma ingin tenar, memikirkan dirinya sendiri. Berbeda dengan Sophie, dia ingin membuktikan kalau dirinya tidak seperti itu.

Sophie punya rencana untuk melakukan 7 misi rahasia Sophie. Marko bertanya kenapa 7 bukan 8 yang merupakan angka kesukaan Sophie, Sophie enggan menjawab dan dia bilang itu kan rahasia. Marko yang tidak tahu menahu seluk beluk misi rahasia Sophie itu akhirnya membantu mewujudkannya karena ia sudah terlanjur janji kepada Sophie.
Tentu dalam menjalankan misi-misi tersebut tidak selalu berjalan mulus. Banyak konflik ditambah masalah yang mereka punya masing-masing.
7 Misi Rahasia Sophie tersebut adalah :
#1 : memberi makan ke orang yang kurang beruntung
Misi ini dimulai jam 3 pagi yang membuat tidur nyenyak Marko terganggu karena Sophie. Mereka memberikan bingkisan makanan ke tukang sapu, penjaga palang pintu kereta, dan pemulung.
#2 : mengembalikan Oma Pingkan ke rumahnya
Misi ini dimulai disebuah panti jompo. Mereka menghibur para manula disana dengan memakai kostum hewan dan berjoget.
#3 : membuat Bian—seorang anak perempuan pemain Biola yang penglihatannya memudar—tau kalo permainan biola nya tidak sia-sia da memukau
Misi ini diwujudkan dengan membuat konser kecil-kecilan di cafe mama nya Marko.
#4 : memberikan kursi roda ke Mas Tarjo (penjual kopi dengan keterbatasan)
Dalam misi ini, Sophie hampir kecewa karena Mas Tarjo tidak memakai kursi roda nya karena ia tidak mau dikasiani oleh orang lain.
#5 : berbagi di panti asuhan
Misi ini dilakukan saat hari ulang tahun Sophie. Disana ia berbagi dengan anak-anak panti dan bermain bersama. Lucunya, disini ada anak bernama Arya yang memanggil Marko 'papa' dan Marko disini sangat ketakutan dengan balon.
#6 : Buat Marko kencan dengan Imel (tetangga Sophie di gedung apartemen yang sama sekaligus cucu Oma Pingkan)
Di misi ini, Marko dan Sophie bertengkar hebat. Sebenarnya aku juga kesel kenapa Sophie engga peka sama Marko dan malah nyomblangin dia sama Imel. Marko hampir pergi tapi karena dia sudah janji akhirnya dia dinner bareng Imel. Saat pulang, mereka bertengkar sampai-sampai Marko mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati Sophie. Mereka marahan dan diam-diam-an disekolah.

Sebenarnya dari awal belum sadar kalau ternyata Sophie sakit parah. Kemudian aku sadar Sophie sakit parah saat dia buat 7 misi rahasia Sophie. Jelas banget karena misinya rahasia. Awalnya kukira kenapa 7 bukan 8 jawabannya karena 7 angka kesukaan Marko dan Sophie melakukan misi itu untuk Marko, tapi bukan itu.
Tujuannya memang benar kalo 7 misi rahasia itu untuk Marko, tapi alasan kenapa 7 adalah karena semuanya dilakukan untuk merubah 7 sikap buruk sahabatnya, Marko, agar menjadi lebih baik.
Aaahhh sedih:''


Ohya, misi ke 7 nya belum ku ungkapkan.
Saat Marko dan Sophie sedang marahan, Marko pergi liburan ke vila nya di puncak karena dia bosan. Apalagi dia sedang marahan dengan Sophie, jadi terasa sangat sepi. Disamping itu, di rumah Sophie pun keadaan tidak membaik. Adiknya, Livia, yang selalu cemburu pada Sophie, kabur  dari rumah. Setelah dibujuk, akhirnya ia pulang dan masuk ke kamar Sophie. Mereka mengobrol. Dan Sophie terbaring karena sakitnya itu. Saat ngobrol, Sophie merasa kesakitan di perutnya.
Sementara itu, Marko yang entah kenapa selalu terbayang oleh Sophie pulang ke Jakarta. Di sepanjang jalan ia memikirkan Sophie. Memikirkan bagaimana ia menyakiti hati Sophie hari itu. Ia ingin meminta maaf pada Sophie dan menyatakan perasaan nya kepada Sophie. Saat sampai apartemen Sophie, pintu dibuka oleh Livia yang sudah banjir dengan air mata. Aku kira Livia nangis karena Sophie dibawa ke rumah sakit, ternyata Sophie sudah tiada. Aahhh aku langsung berpikir, "ahh Marko belum minta maaf... Marko belum nyatain perasaanya....." semua penyesalan yang dirasakan Marko seakan ikut kurasakan :(

"Sampai detik ini, Marko masih berharap, tiba-tiba ada yang menimpuk bahunya dari belakang. Lalu nyengir lebar dan tertawa. Mereka belum sempat pergi ke planetarium dan Observatorium Boscha. Mereka belum menuntaskan misi ketujuh."

Beberapa hari kemudian Imel menghubungi Marko untuk bertemu dan memberika barang-barang Sophie yang diberikan kepadanya. Berupa CD dan juga surat untuk misi rahasia ke 7.
Marko terenyak karena selama ini Sophie memikirkan dirinya. Ingin menjadikan dirinya menjadi lebih baik dari 7 misi rahasia nya.
Misi #1 agar Marko tidak jadi pemalas dengan melihat orang-orang yang sudah bekerja dari pagi buta. Misi #2 agar Marko lebih peduli lingkungan. Misi #3 agar Marko tidak patah semangat. Misi #4 agar Marko mempunyai mimpi. Misi #5 agar Marko tidak jadi penakut (apalagi dengan balon) dengan membiarkan Marko mengambilkan balon Arya yang terbang dan tersangkut di pohon. Misi #6 agar Marko dapat mengungkapkan perasaannya.

Dan terakhir adalah misi ke 7 dari Sophie yang di surat melalui Imel.
Misi #7 agar Marko tidak menjadi tukang pendendam. Marko mengerti maksud Sophie. Pada akhirnya ia mengunjungi rumah ayahnya yang sangat ia benci karena selingkuh. Dan di sana, Marko meminta maaf pada ayahnya.
Cerita berakhir dengan video yang dibuat Marko dan Imel untuk Sophie.

Pas buka novel ini di goodreads dan liat reviewnya, baru tau ternyata novel ini adaptasi dari naskah film dengan judul yang sama toh. Dan pemerannya kata nya ga sesuai sama yang di novel. Pas aku liat pemerannya yang jadi Marko si Stephen Willian. Emang sih ga sama kayak yang dibayangan aku tapi bisalah mewakili ketampanan Marko dibayangan aku hahaha. Berhubung penulis ga ngegambarin banget karakter di novelnya, jadi aku berimajinasi sendiri sama karakternya.


Itu aja sih review dari aku. Aku emang engga pandai buat review karena hampir engga pernah buat. Hehe
Karena novel ini adaptasi dari naskah film, jadi penasaran filmnya...


Selamat membaca~~
with love,
.Firahato.

Komentar